Analisis Puisi Analisis Puisi Subaggio Sastrowardoyo "SAJAK"
katapotokita.id
Subagio Sastrowardoyo
SAJAK
Apakah arti sajak ini ?
Kalau semalam anak batuk-batuk
Bau viks dan kayu putih
Melekat di kelambu
Kalau istri terus mengeluh
Tentang kurang tidur tentang
Gajiku yang tekor buat
Bayar dokter, bujang dan makan sehari
Kalau terbayang pantalon
Sudah sebulan sobek tak terjahit
Apakah arti sajak ini
Kalau saban malam aku lama terbangun
Hidup ini makin mengikat dan mengurung
Apakah arti sajak ini
Piaraan anggrek tricolor di rumah atau
Pelarian kecut ke hari akhir
Ah.,, sajak ini
Mengingatkan aku kepada langit dan mega
sajak ini mengingatkan kepada kisah dan keabadian
sajak ini melupakan aku kepada pisau dan tali
sajak ini melupakan kepada bunuh diri.
Analisis Puisi dengan Pendekatan Psikologi Sastra
Hasil analisis nya :
A. Analisis secara tekstual dalam puisi sajak.
“Apakah arti sajak ini” dalam puisi tersebut aku lirik menyadari memang sajak ini tidak berarti apa-apa sajak yang tidak akan mengubah kemiskinan menjadi limpahan harta dan melihat realita. Aku lirik menyadari anak dan istri selalu mengeluh tentang ekonomi yang sangat minim. Ya dalam puisi tersebut aku lirik sangat sadar akan sajak-sajak nya yang lebih banyak tidak menguntungkan anak dan istrinya. Banyak keluhan yang dihadapi aku lirik, tetapi aku lirik pun mengingat ke masa lalu saat sajak itu menyelamatkan hidupnya. Saat sajak itu bisa memberikan arti antara kisah dan keabadian dan bisa melupakan kegelapan atau kekejaman yang selalu mengikat.
B. Analisis berdasarkan hubungan dengan pengarang dalam puisi sajak.
Sajak ini ada hubungannya dengan pengarang karena pengarang mengalami apa yang ada di dalam sajak tersebut. Karena tidak semata-mata ada sajak ini kecuali pengarang tidak mengalami hal tersebut.Di dalam sajak pengarang menceritakan tentang keadaan anak-anak yang sakit, istri yang terus mengeluh dengan gaji yang tak mencukupi untuk pemeriksaan kedokter atau pun kebutuhan sehari-hari.
C. Analisis berdasarkan mewakili masyarakat dalam puisi sajak.
Sajak ini mewakili keadaan masyarakat saat ini tersurat dalam sajak contohnya :
“Kalau istri terus mengeluh
tentang kurang tidur,tentang
“Gajiku yang tekor,buat
bayar dokter,bujang dan makan sehari.”
“ Hidup ini makin mengikat dan mengurung”.
Hal di atas memperlihatkan bagaimana seseorang mengeluh karena kurangnya ekonomi yang membuat hidupnya terasa berat.
Komentar
Posting Komentar
Salam kenal sahabat potokita semoga bahagia. Terima Kasih semuanya