Teks LHO Struktur dan Kebahasaan


katapotokita.id

Struktur dan Aspek Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

1.      Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Agar laporan observasi mudah dibaca dan dimengerti, maka pembahasannya harus disusun dengan struktur berikut,

a.       Definisi Umum

Dibagian ini, pembahasan harus memiliki gambaran umum yang membuat informasi tentang objek observasi, waktu observasi, asal usul, lokasi observasi dan informasi umum lainnya.

b.      Deskripsi Bagian Atau Isi

Berisi inti dari hasil observasi yang dilakukan, dapat berupa klasifikasi yang bersifat teknis dan deskripsi yang menjelaskan masalah secara lebih spesifik. Misalnya, jika kamu melakukan observasi tentang pencemaran sampah plastik, kamu bisa menunjukkan data yang lebih spesifik. Kamu bisa menggambarkan tampilan plastik yang mencemari lingkungan, zat-zat yang terurai, seperti apa tingkat pencemarannya, siap yang terdampak, jenis yang paling banyak ditemukan, bahkan menunjukkan produsen pembuat plastik yang menimbulkan masalah pencemaran lingkungan.

c.       Deskripsi Manfaat

Bagian ini juga berfungsi sebagai penutup laporan. Penulis bisa menjelaskan tentang manfaat dari laporan yang dikerjakan, misalnya sebagai masukan kepada pemerintah atau dinas terkait agar segera mengatasi masalah yang terjadi. Atau bagaimana cara pemanfaatan sampah agar menjadi benda yang berguna bagi manusia.

2.      Aspek Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

Setelah mengetahui cara atau langkah-langkah penulisan teks laporan hasil observasi. Agar laporan LHO tersusun dengan tepat dan benar, maka kalian harus menggunakan kaidah kebahasaan teks laporan observasi.

a.       Penggunaan Verba

Verba atau kata kerja merupakan kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, dan menjadi predikat dalam suatu kalimat. Adapun kata yang termasuk dalam verba memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Memiliki fungsi utama sebagai predikat atau ciri predikat dalam kalimat, walaupun kata ini dapat juga mempunyai fungs lain, Verba mengandung dasar perbuatan, berupa aksi, proses, atau keadaan yang bukan bersifat kualitas, dan Verba khususnya yang memiliki makna keadaan, tidak dapat diberi prefiks ter-, yang berarti paling. Berdasarkan objeknya, verba dibedakan menjadi dua, yaitu:

1)      Verba transitif, yang merupakan kata kerja membutuhkan objek. Contoh: Sofi memetik bunga.

2)      Verba intransitif merupakan kata kerja yang tidak perlu objek. Contoh: Anak kucing itu menangis.

b.      Penggunaan Nomina

Nomina (kata benda) merupakan kelas kata yang menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda, dan segala hal yang dibendakan. Nomina biasanya berfungsi sebagai subjek atau objek dari klausa pada sebuah kalimat. Nomina memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Nomina menduduki posisi subjek, objek, atau pelengkap dalam kalimat yang memiliki predikat verba. Tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, Biasanya dapat ditambah dengan adjektiva, baik secara langsung maupun disisipi oleh kata “yang”. Kata benda juga dibedakan menjadi dua, yaitu kata benda konkret dan abstrak.

 

1)      Kata benda konkret adalah nomina yang dapat dikenal dengan panca indra, seperti buku.

2)      Kata benda abstrak merupakan nomina untuk benda yang menyatakan hal yang hanya dapat dikenal dengan pikiran, seperti kebenaran.

c.       Penggunaan Konjungsi

Dalam teks laporan, proses yang dijelaskan merupakan runtutan yang berkaitan satu sama lain, sehingga membutuhkan konjungsi yang menunjukkan keterangan waktu untuk menghubungkannya. Konjungsi biasa kita kenal juga sebagai kata penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Konjungsi juga memiliki banyak jenis.

Adanya konjungsi dalam sebuah kalimat dapat membuat kalimat tersebut menjadi kompleks atau lebih luas.

d.      Penggunaan Kalimat

      Berdasarkan kompleksitasnya, kalimat pun dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kalimat simpleks dan kompleks.

1)      Kalimat simpleks atau kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu struktur dengan satu verba utama, atau kalimat yang terdiri atas satu subjek dan satu predikt saja. Contoh: Surya melihat pemandangan alam.

2)      Kalimat kompleks atau kalimat luas diartikan sebagai kalimat yang telah mengalami perluasan, baik itu berupa penambahan fungsi keterangan ataupun perluasan pada fungsi-fungsinya. Kalimat kompleks pun terdiri dari dua struktur atau lebih, dan dengan dua verba atau lebih. Contoh: baju itu akan nampak rapih jika dirawat dengan baik.

Sumber: https://pahamify.com/blog/pahami-materi/materi-bahasa/materi-laporan-hasil-observasi-kelas-10/, diakses 14/11/2024




Komentar

Postingan Populer